Saturday, March 12, 2011

Profil Museum ASI MBOJO

Museum ASI Mbojo merupakan bekas Istana Kerajaan Bima dan juga merupakan bekas Kesultanan Bima yang dirubah statusnya dari kerajaan menjadi kesultanan pada tahun 1620. Yang pada tanggal 11 Agustus 1989 pada jaman Pemerintahan Daerah DATI II Bima dibawah pimpinan Bapak Bupati H. Oemar Harun, BSc. Istana Kesultanan Bima dialihkan fungsinya menjadi Museum Daerah Bima.
Museum ASI Mbojo yang berlokasi di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima Propinsi NTB dengan luas lahan keliling 30.728 m2 dan luas bangunan 824 m2 yang corak, gaya serta bentuk bangunannya merupakan perpaduan arsitektur Eropa dan Tradisional Bima yang dibangun pada tahun 1927 oleh arsitek berdarah Maluku – Belanda yang bernama Raehata.
Pada awalnya Museum ASI Mbojo adalah Museum swasta yang dikelola oleh sebuah yayasan yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dengan bantuan Depdikbud Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Melihat perubahan dan fungsi serta peranan daripada Museum ASI Mbojo yang sangat penting sebagai pusat informasi dan edukatif budaya bagi masyarakat luas, maka pada tanggal 11 Agustus 1989 dirubah statusnya menjadi Museum Daerah Kabupaten Bima. Seiring perubahan status Pemerintah Daerah pada tatanan Nasional termasuk dengan diberlakukanya Otonomi Daerah maka fungsi serta pengelolaan Museum ASI Mbojo berubah lagi statusnya menjadi Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima berdasarkan Peraturan Bupati Bima Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas pokok, Fungsi dan Tata kerja untuk pelaksana tehnis Dinas dan Badan lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, yang juga diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Melihat perubahan status serta fungsi dari pada Museum ASI Mbojo maka pada tanggal 10 Maret 2008 dibuatlah struktur organisasi Museum ASI Mbojo yang mampu mengelola serta melakukan fungsi secara maksimal dengan didukung oleh 23 (Dua Puluh Tiga) personil yang diatur dalam susunan struktur organisasi sebagai berikut terlampir :
1. Kepala UPT
2. Kepala Tata Usaha
3. Staf Kepegawaian dan Keuangan
4. Staf Pelayanan dan Informasi
5. Staf Pelestarian dan Keamanan
Museum ASI Mbojo merupakan salah satu objek wisata andalan yang berada di Kota / Kabupaten Bima dengan berbagai macam koleksi yang dipamerkan pada beberapa ruang pamer yang secara garis besar terdiri dari ruang pamer benda pusaka (ruang mas), ruang pamer alat perang, ruang pamer numismatic (alat tukar / mata uang), filtrin kehidupan masa lampau, filtrin peralatan kesenian tradisioanal, filtrin busana adat dan upacaara tradisional dan filtrin alat pertanian dan peternakan tradisioanal.

DAFTAR KOLEKSI UNGGULAN MUSEUM ASI MBOJO

1. Mahkota Kerajaan Bima (Songko Raja)
Dibuat pada tahun Tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Mahkota ini terbuat dari Emas Murni dengan tatanan intan dan Berlian, Mahkota ini dipakai oleh Sultan pada saat upacara-upacara kebesaran istana.


2. Keris SAMPARAJA (Sampari Raja)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Keris ini merupakan Keris Jabatan Raja dan Sultan yang menjabat.
Keris ini dibuat dari Emas murni yang dihiasi dengan batu permata.
Gagang Keris SAMPARAJA yang dikelilingi berlian








3. Keris TATARAPA (Keris Putra Mahkota)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi. Keris ini terbuat dari Emas murni yang hanya dipakai oleh Putra Mahkota sebagai calon pengganti Sultan. Pembuatan keris ini dilakukan dengan cara tradisional begitupun dengan ukiran dan sentuhan warna yang berbeda.

4. Golok La Nggunti Rante
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Senjata ini terbuat dari Besi anti karat dihiasi dengan Emas dan Perak serta berhulu Tanduk.
Senjata ini merupakan senjata yang memiliki kesaktian tingkat tinggi.

5. TARE KAMPU & SAMPAI (Talam)
Dibuat pada tahun 1790 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi La Nggadi, alat ini terbuat dari bahan Emas Putih yang digunakan pada saat upacara kematian untuk membawa bunga ke makam/kuburan.




6. TEMPAT LILIN & GUNTING LILIN
Yang dibeli dari Itali dan terbuat dari Perak Asli. Yang digunakan pada saat Upacara kebesaran kesultanan(Khataman Al-Quran, Khitanan, Kapanca dan Perkawinan)





7. Cere Oi Nono (Cerek AIR MINUM)
Dibuat pada tahun 1790 oleh Pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi La Nggadi
Koleksi ini dibuat dari bahan campuran Emas dan Perak.
Koleksi ini berfungsi sebagai tempat air minum Sultan



8. JOPU TUTA SAWA (TONGKAT KEBESARAN SULTAN)
Tongkat Kebesaran Sultan yang berkepala Ular. Dibuat pada tahun 1799 oleh pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Tongkat ini terbuat dari Kayu dengan tatanan kepala ular dari Emas dan dihiasi dengan intan. Begitu juga dengan mata ular dihiasi dengan intan.

9. SALAPA (Tempat Sirih Pinang) Bokor dan CEREK.
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.Koleksi ini semuanya dibuat dari bahan Emas murni. SALAPA, berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan Sirih Pinang. BOKOR, berfungsi untuk membuang sisa dari makan sirih (air ludah). CERET, sebagai tempat menyimpan air suci.

Semua alat ini digunakan pada saat upacara kebesaran kesultanan.

10. BUJA SERE (Tombak Perwira)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Koleksi ini terbuat dari kayu dan dilapisi dengan Emas murni, seperti pada sisik tombak. Alat ini digunakan oleh Perwira Tinggi pada saat upacara adat (sere). Tombak ini terdiri dari Tombak bercabang dua dan Tombak bercabang tiga (trisula)

11. Katopo Jena Jara Asi,Rantai Kendali,Karaci.
(Perlengkapan Berkuda SULTAN)

Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Perlengkapan Kuda ini terbuat dari Emas murni (Katopo jena jara asi), Rantai Kendali terbuat dari besi serta cambuk yang gagangnya berlapis emas.
Perlengkapan ini biasa digunakan oleh Sultan setiap mengendarai kuda.


12. SONDI REO
Senjata pejabat Kesultanan Bima, yang bertugas di Reo (FLORES BARAT) yang merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Bima.
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Senjata ini berhulu Emas dan Perak serta yang terbuat dari tulang ikan Duyung


12. MAHKOTA PEJABAT MANGGARAI, GOLOK DAN PEDANG / SONDI
Senjata pejabat Kesultanan Bima, yang bertugas di Manggarai (FLORES BARAT) yang merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Bima.
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.





13. NGAMO/WACARIMA (Tempat Cuci tangan) dan SAMPAI NGAMO (Alas Kendi)
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Mas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Alat ini terbuat daru Emas murni, yang biasa dipakai pada upacara – upacara kebesaran dan pesta.





14. SONDI
Dibuat pada tahun 1799 oleh Pandai Emas dari Bima yang bernama Bumi Ndede La Nggadi.
Senjata ini merupakan senjata Komandan Pasukan (membawahi pasukan).
Senjata ini berlapis Emas dan Perak dan Hulu nya terbuat dari Tulang Ikan Duyung.



...... Masih banyak lagi koleksi yang lainnya........

3 comments:

keren postingannya gan,ijin sedot..

Namun sayangnya harta karun yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita tidak pernah diperhatikan sepenuhnya, sehingga harta karun tersebut sebagiannya tidak bisa lagi kita lihan, entah hilang sendiri, atau sengaja dihilangkan.

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More